tag:blogger.com,1999:blog-49119775090290986742024-02-19T07:17:05.785-08:00Rumah Tuhan - Rumah KehidupanGrha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-32271306368135175342014-12-24T02:31:00.002-08:002014-12-25T03:12:37.101-08:00Untukmu agamamu, bagiku agamaku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj99HOt0q64jOfQPBKjolfxw9QtgIocPF8gwtLXMWKbLW1BxjRO_4D1FEShdFex-5yVgqJWiBw9jDqeWEWieE1YEsz3fSxVZKiwUjXuDDNQzxGMjspOi28RW0tSM8IYhtXK0Rysx0kPJZo/s1600/zLpiRJUnltIAgJk-580x326-noPad.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj99HOt0q64jOfQPBKjolfxw9QtgIocPF8gwtLXMWKbLW1BxjRO_4D1FEShdFex-5yVgqJWiBw9jDqeWEWieE1YEsz3fSxVZKiwUjXuDDNQzxGMjspOi28RW0tSM8IYhtXK0Rysx0kPJZo/s1600/zLpiRJUnltIAgJk-580x326-noPad.jpg" height="218" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Foto: Change.org</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Bismillahirrahmanirrahim.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Islam meyakini bahwa wajib berbuat adil dalam segala hal, termasuk dalam berinteraksi dengan non-Muslim yang hidup dalam negara Muslim yang menjamin keamanan setiap penduduknya. Bahkan tidak boleh berbuat zhalim sekalipun kepada non-Muslim. Dengan kata lain tidak boleh menyakiti dan mengganggu mereka tanpa hak, apalagi meneror atau sampai membunuh. Nabi Shalallahu'alaihi Wasalam bersabda:</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><i>"Berhati-hatilah terhadap doanya orang yang terzalimi, walaupun ia non-Muslim. Karena tidak ada penghalang antara Allah dengannya."</i> (HR. Ahmad. dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 767).</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Bahkan setiap Muslim hendaknya bermuamalah dengan baik dalam kesehariannya dengan non-Muslim, serta menunjukkan akhlak yang mulia. Sebagaimana termaktub dalam Al Qur'an,<br /><i>“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik (dalam urusan dunia) dan berlaku adil terhadap orang-orang (kafir) yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”</i> (QS. al-Mumtahanah:8).</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Inilah bentuk toleransi yang indah yang diajarkan oleh Islam.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Namun, toleransi tentu ada batasannya. Dalam hal ibadah dan ideologi tentu tidak ada ruang untuk toleransi. Bahkan jika kita mau jujur, seluruh agama tentu tidak memberi ruang kepada pemeluknya untuk meyakini aqidah agama lain, atau beribadah dengan ibadah agama lain. Demikian pula Islam, bahkan bagi kaum Muslimin telah jelas termaktub dalam Al Qur'an:<br /><i>“Untukmu agamamu, dan untukku, agamaku.”</i> (QS. Al Kafirun: 6).</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Karena perkara agama bagi setiap manusia adalah masalah paling penting dan urgen. Perkara yang berkaitan dengan hubungan seorang insan dengan Rabb-nya. Perkara yang menentukan nasibnya kelak di hari kiamat nanti, bagi yang mempercayai adanya hari kiamat. Oleh karena itu, selamanya masalah agama tidak layak dianggap sepele dan main-main, sehingga bisa sembarang meyakini atau sekadar mengapresiasi ideologi dan ibadah agama lain.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Bahkan sebagai upaya untuk menjaga aqidah umat Islam, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam melarang umat Islam mengenakan simbol-simbol agama lain. Ketika beliau melihat Adi bin Hatim yang mengenakan kalung salib, beliau mengatakan,<br /><i>“Wahai ‘Adi buang berhala yang ada di lehermu.”</i> (HR. Tirmidzi no. 3095).</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Juga, sekali lagi, demi menjaga aqidah umat Islam, khalifah Umar bin Khathab radhiallahu'anhu pernah mengatakan,<br /><i>“Janganlah kalian memasuki peribadatan non Muslim di gereja-gereja mereka di hari raya mereka. Karena saat itu sedang turun murka Allah."</i></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Dan bagi kaum Muslimin, masalah ini bukanlah masalah khilafiyah, Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Ahkam Ahli Adz Dzimmah berkata, <i>“Tidak boleh kaum muslimin menghadiri perayaan non muslim berdasarkan ijma para ulama."</i></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Oleh karena itu, kami mendesak kepada Kementerian Agama dan juga Kementerian Tenaga Kerja untuk mengimbau dan juga menindak tegas para pengusaha dan perusahaan yang mewajibkan atau menganjurkan karyawan mereka yang beragama Islam untuk menggunakan atribut Natal, seperti pakaian Sinterklas, atribut pohon cemara, atau semacamnya. Karena ini tidak sesuai dengan aqidah Islam dan telah menerobos batasan toleransi dalam beragama. Sekalipun jika para karyawan tersebut merasa tidak keberatan, karena mereka mungkin belum mengetahui hukum Islam dengan baik dan belum memahami konsep toleransi beragama yang benar.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Sebagaimana sebagian kaum Hindu di Bali yang memprotes umat Hindu yang berpakaian Muslim di hari raya Islam, dan ditindak-lanjuti. Maka sudah selayaknya pemaksaan umat Muslim untuk berpakaian atau menggunakan atribut agama lain pun ditindak-lanjuti. Bahkan kasus seperti ini sudah berlangsung sejak lama, tanpa ada aksi yang berarti.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Petisi ini adalah aspirasi dari kami sebagai warga Muslim, sekaligus juga ajakan kepada setiap Muslim untuk peduli kepada masalah ini. Juga, ajakan untuk bermuamalah kepada non-Muslim dengan baik tanpa kezaliman, kekerasan, terorisme, namun di sisi lain juga tidak kebablasan dalam bertoleransi dan menjaga aqidah Islam dengan kuat, tidak memberikan ruang toleransi dalam aqidah dan ibadah.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Demikian, semoga bermanfaat.<span style="font-size: small;"> </span></span></span><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pencetus petisi: Yulian Purnama</span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></div>
</div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-52824294729098673712014-08-07T21:21:00.004-07:002014-08-07T21:22:21.710-07:00Ideologi ISIS "tidak menarik" di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsSDKr8W_69Lsk-nfpW8bbjvmevgYW_f_jhFO1vA-nvdBbr15DtnYgaRu1KeRcvyiBHitKSW0PX72x28upl2fx_fMLSbMQ0rTIUqi0d7yCy35tjLSQjnvZbPaF0-x-jyH4SfHEz-3j_Pk/s1600/140702043713_isis_464x261_reuters.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsSDKr8W_69Lsk-nfpW8bbjvmevgYW_f_jhFO1vA-nvdBbr15DtnYgaRu1KeRcvyiBHitKSW0PX72x28upl2fx_fMLSbMQ0rTIUqi0d7yCy35tjLSQjnvZbPaF0-x-jyH4SfHEz-3j_Pk/s1600/140702043713_isis_464x261_reuters.jpg" height="225" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kelompok militan ISIS telah menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah. </td></tr>
</tbody></table>
<div class="ingress">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Ideologi kelompok milisi ISIS dianggap sebagai
pandangan yang sangat tidak realistis sehingga tidak menarik bagi kaum
muslim moderat di Indonesia.</span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Hal ini diungkapkan pengamat politik Islam,
Komaruddin Hidayat, ketika menanggapi seruan kelompok Negara Islam di
Irak dan Suriah (ISIS) kepada umat muslim dunia untuk <a class="page" href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/07/140701_isis_irak_seruan.shtml"><span class="label">Klik </span><span class="link-title">
datang ke Irak dan Suriah</span></a> serta membantu membangun negara Islam.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"ISIS itu pandangan yang romantis
dan utopis, jadi sangat tidak realistis," kata Komaruddin Hidayat kepada
wartawan BBC Indonesia, Christine Franciska.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Yang namanya kekhalifahan itu catatan sejarah
masa lalu. Nuansa agama dan dinastiisme-nya lebih kental. Sekarang kan
sudah diambil alih dengan bentukan negara, nasionalisme yang lebih
demokratis, terbagi dan tidak tersentral dengan sosok seseorang."</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Apakah bisa jaman modern ini (bisa dibuat kekhalifahan?). Di Indonesia, sama sekali tidak akan menarik," ujarnya.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Dia berpendapat bahwa pandangan ISIS bisa
berkembang luas di Irak dan Suriah karena wilayah itu berada dalam
suasana kemarahan, kekecewaan, dan konflik.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Kondisi itu bertolak belakang dengan Indonesia yang memiliki Pancasila dan melindungi kebebasan beragama.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Memperjuangkan kekhalifahan di Indonesia, menurut Komaruddin, "hanya membuang energi" saja.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Saya malah khawatir bahwa itu menjadi instrumen politik kekuasaan," sambungnya.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><br />
<h2>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Kekuatan peradaban"</span></span></h2>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Seperti diketahui, akhir Juni lalu kelompok milisi ISIS telah <a class="page" href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/06/140629_isis_negara_islam.shtml"><span class="label">Klik </span><span class="link-title">
mendirikan kekhalifahan</span></a> di wilayah yang sudah mereka kuasai di Irak dan Suriah.
</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, kemudian
menyerukan kepada umat muslim untuk berimigrasi ke "Negara Islam" dengan
mengatakan langkah itu sebagai kewajiban.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Ia membuat "seruan khusus" itu untuk para hakim, dokter, insinyur, dan mereka yang memiliki keahlian militer dan administratif.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Komaruddin Hidayat menyayangkan konflik berkepanjangan dan perebutan kekuasaan yang terjadi di Timur Tengah.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Agama kemudian dicitrakan dengan penuh dengan kemarahan dan permusuhan."</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Padahal saat ini justru kekuatan agama apapun
harus tampil sebagai kekuatan peradaban yang menjalin kerja sama bukan
kekuatan konflik semacam itu," tutupnya.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><br />
<h2>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Dampak sangat kecil</span></span></h2>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Seruan ISIS mungkin tidak mempengaruhi umat
Islam Indonesia kebanyakan, namun pengamat terorisme Taufik Andrie
mengatakan berdirinya kekhalifahan di Irak dan Suriah "membangkitkan
semangat" bagi kaum militan di dalam negeri.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Secara terbuka kelompok Ustad Aman Abdurrahman dan Ustad Abu Bakar Baasyir menyatakan dukungan terhadap kekhalifahan.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Saya pikir akan ada banyak pengikut mereka yang
secara suka rela melakukan hal yang sama, bersedia membaiat (bersumpah)
diri mereka terhadap keberadaan kekhalifahan yang dipimpin oleh Abu
Bakr al-Baghdadi," jelas Taufik Andrie.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Akan tetapi, secara faktual, dampak dukungan terbuka ini diperkirakan sangat kecil dan tidak bisa diukur dalam jangka pendek.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Taufik menjelaskan bahwa sulit mentranformasikan kewajiban dan hak-hak mereka sebagai warga khalifah.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Apakah kemudian mereka harus mendirikan negara
bagian khalifah di Indonesia? Itu proses yang rumit dan energi yang
mereka punya saya kira tidak cukup untuk dilakukan secara instan,"
sambungnya.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Sebelumnya, Badan Penanggulangan Teroris Nasional (BNPT) menyebut bahwa ada segelintir orang Indonesia <a class="page" href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/06/140623_bnpt_isis.shtml"><span class="label">Klik </span><span class="link-title">
yang terlacak sudah bergabung dengan ISIS. </span></a></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Mereka ini terkait dengan satu atau lebih
aksi-aksi teroris yang terjadi di sini,” kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai,
akhir Juni lalu.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><a href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/07/140702_isis_indonesia.shtml">Sumber</a> </span></span></div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-1300969218692991372014-07-14T22:45:00.001-07:002014-07-14T22:45:50.724-07:00Benar Pesan Terakhir Nabi atau HOAX?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Bdp1a6JDH1Xg7khO6vMERt4SuEFpzhMNN-XJiZaTU_imKRsD7qGWy01G7VxL5sGiTg1kX2ndLvGDL8BXGJm3jHXPr2sQp7v668DyyU9PDHSROUfrnCdNmSg3irWrHoA_LkV7tiwrvis/s1600/1cdafd9e3a622a3cb5d52426dac7b039.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Bdp1a6JDH1Xg7khO6vMERt4SuEFpzhMNN-XJiZaTU_imKRsD7qGWy01G7VxL5sGiTg1kX2ndLvGDL8BXGJm3jHXPr2sQp7v668DyyU9PDHSROUfrnCdNmSg3irWrHoA_LkV7tiwrvis/s1600/1cdafd9e3a622a3cb5d52426dac7b039.jpg" height="231" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">DALAM sejarah Islam, yang dianggap
sebagai pesan terakhir Nabi Muhammad Saw adalah khotbah beliau tatkala
Haji Wada atau haji penghabisan pada 9 Zulhijah 10 Hijriyah atau 7 Maret
632. Namun kemudian beredar surat peringatan terakhir Nabi dari Mekah
di Nusantara. </span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">“Sebuah terjemahan peringatan semacam itu (dalam bahasa Sunda) pernah jatuh di tangan saya,” kata Snouck Hurgronje dalam <em>Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje I.</em> “Dikatakan bahwa tulisan itu diumumkan oleh Raja di Mekah atas perintah Nabi pada permulaan abad ke-13 Hijriyah.” </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Surat peringatan semacam itu, baik dalam
bahasa Arab maupun bahasa Sunda, beredar luas dan umumnya berisi
tentang kiamat sudah dekat. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Sebuah surat berisi seorang bernama
Syekh Abdallah bermimpi bertemu Nabi yang berwasiat kepadanya. Isinya:
“Hai Syekh Abdallah... ini sesungguhnya adalah peringatan terakhir<em>... </em>Beritahukan
mereka, bahwa hari kiamat sudah dekat, gerbang permohonan pengampunan
segera ditutup. Hari kiamat sudah memberikan tanda di Ka’bah dan
malaikat Jibril telah memberi tahu kepadaku, bahwa dia akan turun
sepuluh kali di dunia untuk mencabut kebenaran, cinta dari hati para
bersaudara, karunia, kesabaran, sifat lemah lembut, iman dari hati para
hartawan, ilmu pengetahuan, dan yang kesepuluh penghormatan terhadap
Quran dari hati kaum yang beriman.” </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Selain memilikinya, Hurgronje membaca di suratkabar <em>Nieuws <span>Rotterdamsche</span> Courant</em> (4 Juni 1884) dan <em>Nieuws van den Dag</em> (5 Juni 1884) yang mengutip <em>Het Algemeen Dagblad </em>mengenai
isi surat itu. Suratkabar tersebut juga mengabarkan bahwa umat Muslim
Priangan dilanda ketakutan karena gambaran mimpi itu diceritakan setiap
minggu di masjid-masjid. Di suratkabar <em>Nieuws van den Dag </em>(9 Juni 1884), yang dibaca Hurgronje, ditunjukkan panjang-lebar akibat buruk dari kegelisahan-kegelisahan itu.</span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Surat peringatan lain terbit dalam dua
versi: ditandatangani Raja (Syarif) Mekah Mohamad Ja’far ibn ‘Abd
al-Khaliq dan Abdus Sarip. “Raja Arab <em>(sic), </em>yang katanya telah
menerima wahyu dari Nabi, menyebarluaskan propaganda yang berisi
ramalan eskatologis,” tulis Sartono Kartodirdjo dalam <em>Pemberontakan Petani Banten 1888.</em></span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Menurut Sartono, surat itu memuat
gambaran mesianik klasik tentang malapetaka dan bencana-bencana
mengerikan yang akan menimpa manusia menjelang “akhir zaman”. Surat itu
berisi pesan yang mengandung makna eskatologis, seruan agar manusia
menjauhkan diri dari perbuatan menghinakan Tuhan, berzina, bersikap
sombong, hidup mewah, dan makan riba. Ia juga berseru agar manusia
menyucikan kehidupan rohani mereka dengan jalan bertobat dan menjalankan
kewajiban agama. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Pada akhir 1883, polisi Banten menyita
sebuah surat selebaran dari seorang bernama Misru. “Dia mendapatkannya
dari saudaranya, Asta, yang membeli dari Mas Hamim dari Pakojan (Pinang,
Kota Tangerang). Katanya, surat itu ditulis oleh Syarif Mekah pada
1880, meskipun terdapat petunjuk-petunjuk yang kuat bahwa ia ditulis di
Jawa,” tulis Sartono. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Hurgronje bahkan memastikan, dari
susunan dan beberapa bagian isinya, tulisan itu bukan berasal dari tanah
Arab atau setidak-tidaknya secara khusus dan sengaja disesuaikan dengan
pengetahuan umat Muslim di Hindia Belanda; mereka hendak dibujuk,
digugah, dan dikobarkan semangat pada agama.</span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Yang menarik –mungkin dalam surat
peringatan yang lain– secara khusus disebutkan kewajiban mengirimkan
sumbangan ke Mekah dan menunaikan ibadah haji. Anjuran agar menunaikan
ibadah haji terkait dengan tanda-tanda bahwa “apabila selama waktu tujuh
tahun tidak ada orang yang beribadah haji, maka sewaktu bangun tidur
esok hari orang akan melihat Ka’bah sudah hilang, sehingga orang tidak
melihat bekasnya lagi,” tulis Hurgronje.</span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Lebih lanjut Hurgronje menerangkan,
surat peringatan itu mengingatkan pembacanya pada berbagai bencana yang
tak lama berselang dialami umat manusia seperti wabah penyakit, banjir,
gempa bumi; selanjutnya pada isyarat-isyarat khusus yang telah
menampakkan diri, misalnya Batu Hitam (Hajar Aswad) di Ka’bah
lambat-laun akan menghilang atau pintu Ka’bah tak dapat dibuka lagi.
Berdasarkan itu semua diramalkan Hari Kiamat sudah dekat dan dinasihati
kepada kaum yang percaya untuk mempersenjatai diri dengan ketaatan pada
agama dan perbuatan-perbuatan baik. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">“Dianjurkan untuk menyebarluaskan surat
peringatan itu, bahkan jika tidak percaya dengan peringatan itu bisa
dianggap sebagai perbuatan kafir,” tulis Hurgronje. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Yang jelas, antara tahun 1880 sampai
1885 sejumlah besar surat selebaran keagamaan itu beredar di Aceh,
Lampung, Banten, Batavia, dan Priangan. Karena tarekat
Qadiriyah-Naqsyabandiyah, sebagai organisasi gerakan pemberontakan,
berkembang di bawah tanah, penyebarluasan surat itu tak mengkhawatirkan
para pejabat Belanda. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">“Menurut pendapat mereka surat itu
bersifat komersial karena menyangkut usaha mencari calon jemaah haji,”
tulis Sartono. “Belakangan mereka memperkirakan surat itu akan
menimbulkan keresahan di kalangan rakyat, mengingat baru saja rakyat
dilanda gelombang kepanikan setelah terjadi wabah penyakit dan bencana
alam antara tahun 1879 sampai 1883.” </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Wabah dan bencana dianggap sebagai
teguran dari Tuhan serta pertanda untuk segera melancarkan pemberontakan
terhadap penguasa kafir Belanda dan menjadikan bumi Banten sebagai
wilayah Islam <em>(Dar al-Islam)</em>. Surat ederan dari Mekah itu, yang
isinya dikenal sebagai “Peringatan terakhir dari Nabi”, menjadi
pembakar semangat rakyat Banten untuk memberontak. Surat peringatan
tersebut dijadikan indoktrinasi pemberontakan yang dilakukan dalam
pertemuan-pertemuan di masjid, mushola, atau tarekat. Revolusi sosial,
yang disebut Sartono sebagai pemberontakan petani Banten, meletus pada 9
Juni 1888.</span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Surat tentang peringatan terakhir Nabi
masih beredar hingga kini.Bahkan menyebar di dunia maya, melalui situs,
email, atau milis. Isi wasiatnya sama: kiamat sudah dekat. Bedanya, kali
ini penerima wasiatnya adalah Syekh Ahmad, juru kunci makam Nabi. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Banyak orang mempertanyakan
kebenarannya. Bagi ulama besar Mesir Syekh Yusuf al-Qaradhawi,
kemunculan surat wasiat ini bukan saja baru-baru ini, tetapi dia telah
melihatnya sejak puluhan tahun lalu. Syekh Yusuf lalu mencari informasi
tentang Syekh Ahmad dan aktivitasnya kepada orang-orang di Madinah dan
Hijaz. Ternyata tak seorang pun pernah melihat dan mendengar berita
mengenai Syekh Ahmad. Syekh Yusuf lalu memberikan fatwa dalam bukunya <em>Hadyul Islam Fatawi Mu’ashirah </em>pada 2001 –terbit dalam bahasa Indonesia menjadi <em>Fatwa-Fatwa Kontemporer</em>. Isinya: segala isi pesan terakhir Nabi itu tak ada arti dan nilainya sama sekali dalam pandangan agama. </span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Majelis Fatwa Kebangsaan Malaysia pada
1978 mengeluarkan fatwa terhadap selebaran itu: “Barang siapa dengan
sengaja menyebarkan risalah ini adalah melakukan syirik dan tidak
mustahil jatuh murtad, melainkan dia bertaubat dan menarik balik
perbuatannya itu terhadap siapa pun yang telah dikirimkan risalah ini.”
Menurut Majelis, antara tahun 1881 sampai 1979, tak ada penjaga makam
Nabi bernama Syekh Ahmad.</span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><div class="first">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><strong>(Historia - Hendri F. Isnaeni)</strong></span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-63055651932748461812014-05-08T02:05:00.004-07:002014-05-20T03:30:05.531-07:00Vatikan: 848 Pastor Dipecat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwNwa2ivpZn_uCvP9BOZIDao3Lhaacbkjqv3s7JLhIFoLr-kTh4B4_dHTG6c82fp14duOCUcSB5M4DoftLusVqmmzBtteLEs91ojyqa89LQ3LMH44Msf6zAOpqt59LwSkY5y-zpbFFx3g/s1600/277919.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwNwa2ivpZn_uCvP9BOZIDao3Lhaacbkjqv3s7JLhIFoLr-kTh4B4_dHTG6c82fp14duOCUcSB5M4DoftLusVqmmzBtteLEs91ojyqa89LQ3LMH44Msf6zAOpqt59LwSkY5y-zpbFFx3g/s1600/277919.jpg" height="183" width="320" /></a></div>
<div class="first">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">Vatikan untuk pertama kali mengumumkan secara detil penjatuhan sanksi
terhadap pastor yang melakukan pemerkosaan dan penyiksaan terhadap
anak-anak. </span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">Dalam laporan yang disampaikan di depan Komisi
pemantauan pelaksanaan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk
menolak penyiksaan di Jenewa, Uskup Silvano Tomasi mengungkapkan bahwa
sudah 848 pastor dipecat dan 2.572 pastor dijatuhi sanksi lebih ringan.
Seluruh kasus ini terjadi dalam satu dekade terakhir. </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">Tomasi
menjelaskan, sejak tahun 2004, lebih dari 3.400 kasus penyalahgunaan
jabatan dilaporkan ke Vatikan. Dari jumlah itu sebanyak 401 kasus
terjadi pada 2013. </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">Sanksi terhadap 2.572 pastor itu
diantaranya berupa larangan bertemu atau berkomunikasi dengan anak-anak.
Mereka juga dihukum seumur hidup untuk berdoa dan menyatakan tobat. </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">Pada
Januari lalu, The Associated Press melaporkan Paus Benediktus XVI
memecat 384 pastor dalam dua tahun terakhir pontifikasinya. "Jelaslah
bahwa isu pelecehan seksual terhadap anak-anak di dunia ini telah
menjadi wabah sekaligus momok," ujar Tomasi. </span></span><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">FOX NEWS | MARIA RITA HASUGIAN</span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><a href="https://id.berita.yahoo.com/foto/vatikan-848-pastor-dipecat-foto-232706222.html">Sumber</a> </span></span></div>
</div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-48182588295254098932014-05-03T01:36:00.004-07:002014-05-03T01:36:17.685-07:00Martin Ucapkan Syahadat Usai Salat Jumat di Masjid Agung Bireuen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="first">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b></b></span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsFY-yNGNg3URKn933wjbTVIEWq1XV9-z5slolxmc0TI9lL0Psm5Wdii9MojrrZjCHOCq-tA0qK7JSr4NC7_TZ2oPbGVaELmGN7-rbvBp0BqhaEwUK5Yx0C5a7_eOie41TnY4jKUGWq3g/s1600/ilustrasi-masjid.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsFY-yNGNg3URKn933wjbTVIEWq1XV9-z5slolxmc0TI9lL0Psm5Wdii9MojrrZjCHOCq-tA0qK7JSr4NC7_TZ2oPbGVaELmGN7-rbvBp0BqhaEwUK5Yx0C5a7_eOie41TnY4jKUGWq3g/s1600/ilustrasi-masjid.jpg" height="299" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Seorang pemuda asal Nias
Sumatera Utara (16), Martin Dasyi bersyahadat di Masjid Agung Bireuen,
usai salat Jumat (2/5/2014) kemarin. Setelah mengucap dua kalimat
syahadat, Martin berganti nama menjadi Muhammad Ihksan.</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Pengurus Masjid Agung Bireuen, Tgk Muhammad Jafar kepada <i>Serambi (Tribunnews.com Network)</i>
mengatakan, Muhammad Iksan disyahadatkan oleh Ketua Majelis
Permusyaratan Ulama (MPU) Bireuen Tgk H Hanafiah Hamzah yang disaksikan
Imum Chik Masjid Agung Bireuen Tgk H Muhammad Ishak (Abon Cot Tarom),
Kepala Dinas Syariat Islam Jamaluddin, dan Kepala Kementerian Agama Tgk
Maiyusri, serta Kepala Kesbangpol Linmas Sulaiman.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">"Sebelum memeluk Islam, Iksan menganut agama Kristen, berprofesi
sebagai wiraswasta dan menetap di Pekanbaru Riau, kini setelah memeluk
Islam, Muhammad Iksan menetap di rumah pakciknya di Desa Pulo Ara, Kota
Juang," kata Tgk M Jafar.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b>Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Ferizal Hasan</b></span></span></span></span><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b><a href="https://id.berita.yahoo.com/martin-ucapkan-syahadat-usai-salat-jumat-di-masjid-011512435.html">Sumber</a> </b></span></span> </span></span></div>
</div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-56822995766465363752014-04-25T02:26:00.001-07:002014-05-03T01:40:46.706-07:00Tiga Ekor Ayam Dalam Kandang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMWhAJyRTx01GiVrh1MMnz6bUmnFtBxndtgzJTCzpJVSk3Cs3gyunDj6DWFrypYY5uaS-690ez09xP-vdjuDLXxbUp-DMkzH_ZPWr1-NVX-_tJwkG718PzpT89FtyI6CSYiBdcR6p_K_c/s1600/foto-tiga-ekor-ayam-kate-dalam-kandang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMWhAJyRTx01GiVrh1MMnz6bUmnFtBxndtgzJTCzpJVSk3Cs3gyunDj6DWFrypYY5uaS-690ez09xP-vdjuDLXxbUp-DMkzH_ZPWr1-NVX-_tJwkG718PzpT89FtyI6CSYiBdcR6p_K_c/s1600/foto-tiga-ekor-ayam-kate-dalam-kandang.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Kita hidup di sebuah zaman yang mengagungkan kebebasan. Kemerdekaan.
Dalam berpikir, bertindak, berpakaian, makan, minum, berbicara,
berkarya, dan sebagainya. Kita mampu memberontak dan meninggalkan mereka
yang kita anggap memasung kebebasan kita. Oh, sungguh beruntungnya
kita!</span></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: large;"><br /> Di pagi hari saat sedang bermeditasi jalan, s<span class="text_exposed_show">aya
melihat sebuah kandang yang berisikan tiga ekor ayam. Berhenti sedikit
lama di sana, saya diam memandangi mereka sambil merenung. Alas pijak
mereka berbolong-bolong supaya kotoran bisa langsung jatuh ke tanah,
tapi ini juga berarti mereka harus berjalan dengan lebih berhati-hati.
Kandang itu sama sekali tidak luas, atapnya pun tidak tinggi. Mereka,
tiga ekor, hanya mampu bergerak sedikit ke kiri, sedikit ke kanan,
sedikit ke depan, sedikit ke belakang, sedikit celingak celinguk lewat
bolong-bolong penghantar udara pada sisi kandang.<br /> <br /> Mereka bergerak sambil berceloteh, "kurrr... kurrrr... kurrr...". <br /> <br />
Semakin melihat, semakin bercermin. Betapa bahagianya kita yang berada
di luar kandang. Bebas pergi ke manapun kita mau, bebas melakukan apapun
yang kita suka. Betapa beruntungnya, betapa mahalnya nilai sebuah
kebebasan! <br /> <br /> Semakin melihat, semakin bercermin. Betapa tidak
adilnya hidup di dalam sebuah kandang. Tidak bebas melihat, tidak bebas
bergerak, hidup berada di tangan orang lain; syukur-syukur kalau tidak
dijadikan makanan.<br /> <br /> Semakin melihat, semakin bercermin. Betapa
kita jarang mensyukuri kebebasan hidup kita. Seakan ini memang 'sudah
dari sananya'. Seakan kita bebas membungkam siapapun yang mau "turut
campur" dalam hidup kita.<br /> <br /> Sebelum menitikkan air mata dan
mengucapkan selamat tinggal sementara kepada tiga ekor ayam dalam
kandang, saya mendengar entah paruh entah kaki mereka mengetuk ke pintu,
"tok tok tok." Lalu berulang lagi, "tok tok tok." <br /> <br /> Sebelum
menitikkan air mata dan mengucapkan selamat tinggal sementara kepada
tiga ekor ayam dalam kandang, saya lalu berdoa. Supaya mereka baik-baik
saja dan terjaga. Cahaya putih sebagai lentera. Kemudian, tiba-tiba
gerak mereka, tiga ekor, serentak berhenti. Cukup lama. Seakan mau
meresap makna.<br /> <br /> Sebelum menitikkan air mata dan mengucapkan
selamat tinggal sementara kepada tiga ekor ayam dalam kandang, saya lalu
berjanji bahwa tiga ekor ayam dalam kandang tidak akan sia-sia hidup di
dalam kandang. Saya akan menceritakan kisah mereka kepada siapa saja
yang mau membaca dan mendengarkan.<br /> <br /> Terima kasih. Selamat bersinar, salam damai.</span></span><br />
<div style="text-align: right;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"><i>Amelia Devina </i></span></span></div>
</div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-24421126665408234952014-04-21T10:21:00.002-07:002014-05-03T01:41:10.316-07:00Masjid Jenggot bikin sewot<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_T-n9wbtgbB7FTnXRNH2JprCHEhQ9jVlLpqMHTo4c8_jCd8Ykw2uZi_bCKEnDpXVKpqMhCk2ZJ_V6rKzEIfe-57VKcSVajrmwbEJutjXH6owirNZxnFawLe5LSrNFeO34dkh_lbjLbA/s1600/masjid-jenggot-bikin-sewot-rebutan-masjid-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_T-n9wbtgbB7FTnXRNH2JprCHEhQ9jVlLpqMHTo4c8_jCd8Ykw2uZi_bCKEnDpXVKpqMhCk2ZJ_V6rKzEIfe-57VKcSVajrmwbEJutjXH6owirNZxnFawLe5LSrNFeO34dkh_lbjLbA/s1600/masjid-jenggot-bikin-sewot-rebutan-masjid-3.jpg" height="200" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Masyarakat sekitar barangkali tidak ingat lagi nama
asli majid itu. Mereka kerap menyebut tempat ibadah eksklusif di kawasan
Kalisari, Cijantung, Jakarta Timur, itu sebagai Masjid Jenggot. </span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: large;"><br />"Gerbangnya
sering dikunci, hanya dibuka kalau ada kegiatan kelompok mereka saja,"
kata Kiai Sam, warga setempat, saat dihubungi <i>merdeka.com</i> Kamis
pekan lalu. Mereka yang dimaksud adalah orang-orang berjenggot dengan
setelan pakaian khas Pakistan disebut syarwal kamis dan celana cingkrang
setinggi betis.<br /><br />Orang-orang ini, kata dia, merasa Islam mereka
anut paling benar dan sesuai tuntunan Nabi Muhammad. Mereka mengklaim
sebagai pengikut ulama-ulama salaf atau disebut kelompok salafi. Sebab
itu, mereka suka menyebut bidah terhadap amalan-amalan ibadah tidak
pernah dicontohkan Rasulullah, seperti tahlil.<br /><br />Masjid serupa juga
ada di Bekasi, Jawa Barat. Keberadaan golongan celana cingkrang itu
membuat orang-orang berbeda aliran sewot. "Dulu kami biasa mengadakan
maulud atau baca Yasin di masjid. Sejak mereka berkuasa di sana tidak
bisa lagi," ujar seorang ibu.<br /><br />Seorang sesepuh setempat sering
bersitegang atau cekcok dengan pengurus majid karena menganggap amalan
di luar kelompok mereka sebagai bidah atau sesat.<br /><br />Ketua Lembaga
Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdatul Ulama Kiai Abdul Manan al-Ghani
mengaku sangat prihatin dengan kelompok-kelompok itu. "Ini bagian dari
penyebaran Wahabi," tuturnya saat dihubungi secara terpisah. <br /><br />Miris
sekaligus memalukan. Masjid kini tidak lagi menjadi alat pemersatu umat
Islam. Bahkan sebaliknya, masjid telah memecah belah kaum muslim.</span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><a href="https://id.berita.yahoo.com/masjid-jenggot-bikin-sewot-005500596.html">Sumber</a> </span></span></div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-69994093619765484672014-04-21T05:35:00.001-07:002014-05-03T01:41:36.588-07:00Siasat serobot marbot<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh88mBUFbTJr3Xuqd1GDEPQDI6aAbGkMMaQsW68ptruXFEZtFIkgBe52eRoEYnIjBfPpDNNum2OCfuMiVz-D81lvkQZC_qpNTZCKkkJYW4L9uEVa74D3IkfEgDFWGyUAew90A64SlJi6vw/s1600/siasat-serobot-marbot-rebutan-masjid-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh88mBUFbTJr3Xuqd1GDEPQDI6aAbGkMMaQsW68ptruXFEZtFIkgBe52eRoEYnIjBfPpDNNum2OCfuMiVz-D81lvkQZC_qpNTZCKkkJYW4L9uEVa74D3IkfEgDFWGyUAew90A64SlJi6vw/s1600/siasat-serobot-marbot-rebutan-masjid-2.jpg" height="200" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Inilah siasat kelompok Wahabi merebut kuasa di sebuah masjid. Mula-mula mereka mengontrak dekat masjid menjadi sasaran. </span></span><br />
<span style="font-size: large;"><br />Dengan
halus mereka sukarela menjadi marbot atau pembersih masjid. Lalu
pelan-pelan menyebarkan ajaran dengan mengajar mengaji anak-anak. Lantas
mereka bisa naik pangkat menjadi imam kalau tidak ada imam rutin.
Bahkan, ada yang mengawini anak atau kerabat imam masjid. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: large;"><br />Kemudian
lambat laun dia merambat masuk dalam kepengurusan masjid dan berusaha
menguasai program. Orang-orang alirannya pelan-pelan dimasukkan me njadi
pengurus. "Lalu pengurus lama disingkirkan," kata Ketua Lembaga Takmir
Masjid Pengurus Besar nahdhatul Ulama Kiai Abdul Manan al-Ghani saat
dihubungi <i>merdeka.com</i> melalui telepon selulernya Kamis pekan lalu. <br /><br />Kiai
Abdul Manan benar-benar prihatin dengan fenomena perebutan masjid oleh
kelompok Wahabi dan salafi. "Jumlah masjid NU di Jawa telah mereka rebut
sekitar 300," ujarnya.<br /><br />Dia menambahkan ada juga yang masuk
dengan cara memberikan bantuan. Lalu dia berusaha mempengaruhi semua
kegiatan di masjid penerima bantuan. Penyumbang ini juga akhirnya
menjadi pengurus lantaran pengurus lain merasa tidak enak sebab dia
sudah banyak membantu keuangan masjid. <br /><br />Akhirnya bisa ditebak.
Masjid yang tadinya biasa membaca doa qunut saban salat subuh, menggelar
acara maulid, dan tahlil, semua kegiatan semacam ini hilang. Alasannya
bidah. <br /><br />Menurut Kiai Abdul Manan, kedutaan Besar Arab Saudi di
Jakarta menyokong penuh penyebaran ajaran Wahabi di Indonesia. Sokongan
itu melalui bantuan keuangan disalurkan lewat lembaga Al-Mulhaq ad-Dini.
"Semua biaya pembangunan masjid mereka tanggung. Buku-buku dan ustadnya
juga mereka sediakan," tuturnya.</span><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><a href="http://www.merdeka.com/khas/siasat-serobot-marbot-rebutan-masjid-2.html">Sumber</a> </span></div>
</div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-39609451189834588252014-04-21T01:39:00.004-07:002014-05-03T01:42:00.102-07:00Seatap dua Tuhan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheKOK77_F_fV84zysluv-V_MJ7BpOx1je6pKorWj1-RxyyzKtUGk_rSmYxc1C98o6A36k33Ox8YLPZnNOO2jyHuL1jbeIdS_eHl_pE5RuVzFFS1bOyylD9BDFiP7RDZkUumaUEUJ_CiCE/s1600/seatap-dua-tuhan-rebutan-masjid-4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheKOK77_F_fV84zysluv-V_MJ7BpOx1je6pKorWj1-RxyyzKtUGk_rSmYxc1C98o6A36k33Ox8YLPZnNOO2jyHuL1jbeIdS_eHl_pE5RuVzFFS1bOyylD9BDFiP7RDZkUumaUEUJ_CiCE/s1600/seatap-dua-tuhan-rebutan-masjid-4.jpg" height="200" width="400" /></a></span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Simak baik-baik kisah berikut ini. <br /><br />Pemandangan
pada sebuah Sabtu di bulan lalu ini pastinya tidak lazim dilihat.
Sekelompok lelaki Yahudi ultra-orthodox (berjubah panjang dan topi serba
hitam dengan brewok lebat, serta janggut panjang) memasuki dari sebuah
masjid di kawasan Bronx, New York, Amerika Serikat.</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><br />Mereka adalah
anggota the Chabad of East Bronx dan ingin bersembahyang di Masjid
Al-Iman. Orang memiliki pandangan yang salah bahwa muslim membenci
Yahudi, kata Yaakov Wayne Baumann, 42 tahun, seperti dilansir majalah <i>Tablet</i>, Februari 2012. Tapi inilah contoh mereka mau bekerja sama dengan kami.<br /><br />Dulunya,
terdapat sekitar 630 ribu orang Yahudi di Bronx. Tapi sejak 2002,
jumlahnya menurun menjadi 45.100, menurut hasil penelitian Dewan
Hubungan Masyarakat Yahudi (JCRC). Sebaliknya warga muslim makin banyak.
Di Parkchester saja saat ini terdapat lima masjid, termasuk Masjid
Al-Iman.<br /><br />Tempat ibadah ini berlokasi dekat pojok simpang jalan
antara Wetchester Avenue dan Pugsley Street. Bangunan bercat hijau daun
ini kelihatan kusam dan dipenuhi coretan.<br /><br />Di mana-mana tidak ada
orang Yahudi dan muslim beribadah dalam satu bangunan, ujar Patricia
Tomasulo, pemimpin the Catholic Democratic. Dialah yang mempertemukan
pemimpin komunitas Yahudi itu dengan pihak Al-Iman. Ini benar-benar
unik.<br /><br />Hubungan antara jemaat Yahudi dan Masjid Al-Iman diawali
beberapa tahun lalu. Ketika itu masih bernama Jemaat the Young Israel.
Menurut mantan bendarahara mereka, Leon Blackman (78 tahun), komunitas
yang memiliki sinagoge di Virginia Avenue, Parkchester, kerap
membagi-bagikan pakaian bekas buat orang-orang yang membutuhkan.<br /><br />Salah
satu penerima tetap sumbangan itu adalah Syekh Mussa Drammeh, pendiri
masjid Al-Iman. Jemaahnya kebanyakan imigran dari Afrika. Imam masjid
berusia 49 tahun ini berasal dari Gambia, Afrika Barat. Ia menetap di
Amerika Serikat sejak 1946. Mulanya di Harlem sebelum pindah ke
Parkchester. Di sinilah ia mendirikan masjid, pusat kajian Islam, dan
madrasah.<br /><br />Lantaran anggotanya banyak keluar, the Young Israel
pada 2003 terpaksa menjual sinagoge mereka di 1375 Virginia Avenue.
Semua aset selain barang-barang yang berhubungan dengan sembahyang
dibagi-bagikan, termasuk kursi dan meja buat Drammeh.<br /><br />Bleckman
dan pengikutnya kebanyakan orang-rang tua lantas pindah ke gedung
seberang dengan sewa US$ 2000 saban bulan. Namun mereka hanya mampu
bertahan empat tahun. Selama 6-7 pekan, mereka tidak bisa sembahyang
karena tidak memiliki sinagoge.<br /><br />Tiga bulan sebelum akhirnya
keluar, Bleckman sempat meminta bantuan dana ke the Chabad Lubavitch.
Konsekuensinya, mereka memakai nama baru the Chabad of East Bronx.
Orang-orang dari the Chabad mengatakan mereka datang untuk menolong
kami, katanya. Kami menangis.<br /><br />Drammeh yang mengetahui hal itu
menawarkan tempat ibadah gratis di Masjid Al-Iman. Tidfak semua muslim
seperti kami karena tidak semua muslim percaya muslim dan Yahudi tidak
seharusnya saling membenci, ujarnya.<br /><br />Pada awalnya, Hana Kakabow
tidak percaya dengan kenyataan itu. Saya benar-benar terkejut, kata
istri dari Rabbi Meir Kakabow. Perempuan 26 tahun ini dilahirkan dan
besar di Israel. Rabbi Meir sudah memimpin ibadat di sana sejak pindah
dari Brooklyn dua tahun lalu.<br /><br />Apa yang berlaku di atas menyindir
fenomena rebutan masjid di Indonesia. Masjid harus menjadi tempat
pemersatu bagi umat Islam karena Tuhan mereka sama.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><a href="https://id.berita.yahoo.com/seatap-dua-tuhan-012700166.html">Sumber</a> </span></span></div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4911977509029098674.post-29071637387291321552014-03-12T06:43:00.004-07:002014-05-03T01:42:22.361-07:00Taklim Ar-Ridho: Keutamaan Ilmu dan Ulama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX8Te2po3Dm_oY0oihTtOg6LCrokmXyXdg-RzUpIwZkBfAGR9ptU7mS-1QnE603f99oxmkib-FvKSfwMXrGcB7jIYn6SsjrR9x5B_lr8rRgS5o1SsBx-HnxwV8G4ZLZ2GkAmX8ERg5ow8/s1600/IMG_0027.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX8Te2po3Dm_oY0oihTtOg6LCrokmXyXdg-RzUpIwZkBfAGR9ptU7mS-1QnE603f99oxmkib-FvKSfwMXrGcB7jIYn6SsjrR9x5B_lr8rRgS5o1SsBx-HnxwV8G4ZLZ2GkAmX8ERg5ow8/s1600/IMG_0027.JPG" height="320" width="240" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]--><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: lime;"><b>SETIAP</b></span> minggu pertama atau kedua pada tiap bulan, Majelis
Taklim Ar-Ridho digelar untuk menjadi sumber ilmu bagi komunitas lintas
angkatan Ikatan Alumni SMAN 8F_79. Dan meski kenyataannya majelis ilmu itu
seringkali tak seramai pesta ulang tahun, namun majelis taklim ini tetap istiqomah
diselenggarakan oleh pengurusnya. Karena dalam menuntut ilmu, ukurannya bukan pada
sedikit atau banyaknya orang yang menghadiri, melainkan seberapa besar minat
dan kesungguhannya. Dan kemuliaan sebuah majelis ilmu, bukan pula ditentukan
oleh banyaknya orang yang datang belajar di dalamnya, akan tetapi seberapa
bermanfaatnya ilmu yang diajarkan di sana.</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO-J9XWD6wHX5mo539xHMOxvsq1ohp2hxn4zuAq-XetvxWwYk4HRPS1o8XG6s_pWAlmEIgSegsA1DgCPv0aBugkYURzPC_Id70PyFJOERX9ULSx_zHjMiyog6utIQfg7g-FWByiNBDkYg/s1600/IMG_0023.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO-J9XWD6wHX5mo539xHMOxvsq1ohp2hxn4zuAq-XetvxWwYk4HRPS1o8XG6s_pWAlmEIgSegsA1DgCPv0aBugkYURzPC_Id70PyFJOERX9ULSx_zHjMiyog6utIQfg7g-FWByiNBDkYg/s1600/IMG_0023.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Sebagai majelis taklim yang diperuntukkan bagi warga ikatan
alumni lintas angkatan, maka tempat pelaksanaannya pun ditetapkan di Masjid SMAN
79, dengan harapan semua alumni, dan juga siswa yang masih belajar di SMAN 79,
tak merasa segan untuk datang, karena di wilayah yang merupakan wilayah mereka
bersama. Namun demikian, apabila ada jamaah yang ingin menyelenggarakannya di
rumahnya, itu boleh-boleh saja, asalkan sekali-sekali saja. Dan bulan depan,
April 2014, rencananya akan diselenggarakan di rumah ketua pengurusnya, Zaenal
Minang, sambil membuat acara santunan untuk anak yatim, piatu, dan dhuafa, bekerjasama
dengan komunitas gerakan moral Recehan untuk Indonesia, serta Komunitas Alumni
SLTA DKI Jakarta.</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b> </b></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b>Silaturahim,
ramah-tamah, sambil mamah-mamah</b></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMm8wtd3OMCsxJMtrOlc82MwZXoQ4PW2LNrqb5_xySnuBJpH_qTB6CWZCLo4LGH7K6fXMSe75P4_3EDYpQuspX7K3JxvtyEk9DRySHHlel9F10eSAp2X4wLr03M0zcNcFZDjXnSNDtw-8/s1600/IMG_0028.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMm8wtd3OMCsxJMtrOlc82MwZXoQ4PW2LNrqb5_xySnuBJpH_qTB6CWZCLo4LGH7K6fXMSe75P4_3EDYpQuspX7K3JxvtyEk9DRySHHlel9F10eSAp2X4wLr03M0zcNcFZDjXnSNDtw-8/s1600/IMG_0028.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Majelis taklim kalau dibarengi dengan silaturahim, apalagi
ada waktu buat berramah-tamah, pasti ada tersedia hidangan untuk dimamah-mamah.
Minimal minuman dan kue-kue. Di Majelis Taklim Ar-Ridho, bagian itu selalu ada.
Silaturahim dengan guru, berramah-tamah dengan sesama jamaah, sambil mengopi
dan mengemil. Makanya kalau ada taklim, pasti selalu ada saja jamaah yang
datang dengan membawa hidangan, baik berupa minuman maupun makanan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Dalam taklim hari Minggu kemarin, 9 Maret 2014, hidangannya
lumayan seru. Minumannya, yang tak pernah absen, kopi panas dan air minum
kemasan. Bintang tamunya, es cendol. Makanannya, kali ini yang datang adalah
rempeyek, lontong isi (arem-arem), kue lapis, dan risoles.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Jamaah yang datang sebelum waktu Dzuhur, akan sempat
ngopi-ngopi dulu sambil berbincang dengan ustadz atau pun jamaah lainnya. Tentunya
di samping ngopi, boleh juga mencicipi es cendol dan makanan kecil yang
tersedia. Kalau sudah masuk waktu Dzuhur, jamaah segera pergi berwudhu, untuk
kemudian sholat berjamaah dengan diimami oleh Ustadz Abu Ridho. Setelah sholat
Dzuhur, taklim segera dimulai.<b> </b></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b>Tentang Keutamaan
Ilmu dan Ulama</b></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ojFPBHHkVOKyML1B9P2pC2pavOZ8UOamVlwEcyfTj7XmPzo5DryynwWNY4glxKcyCocXlBVSzC-n1dWURlX5v4_26DvmgKKCbMs9KlngRgiHd5FkkAh01P6m1m2O9Ojqr3cp4LMwk3s/s1600/IMG_0029.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ojFPBHHkVOKyML1B9P2pC2pavOZ8UOamVlwEcyfTj7XmPzo5DryynwWNY4glxKcyCocXlBVSzC-n1dWURlX5v4_26DvmgKKCbMs9KlngRgiHd5FkkAh01P6m1m2O9Ojqr3cp4LMwk3s/s1600/IMG_0029.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Materi taklim kali ini adalah pembahasan hadits mengenai
keutamaan ilmu dan ulama. Ustadz Abu Ridho menyampaikan sebuah hadits Rasulullah
SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud yang dikenal amat dekat dengan Rasulullah,
karena selalu mendampinginya ke mana pun pergi. Rasulullah SAW berkata kepada
Ibnu Mas’ud RA : ”Wahai Ibnu Mas’ud, dudukmu selama satu jam pada sebuah majelis
ilmu, tanpa menyentuh pena dan tanpa menulis satu hurup pun, itu lebih baik
daripada memerdekakan seribu budak. Dan kamu melihat wajah seorang alim satu
kali, adalah lebih baik daripada seribu kuda yang kau sedekahkan di jalan Allah.
Dan ucapan salammu pada seorang alim satu kali, pahalanya lebih baik dari pada
beribadah selama seribu tahun.”</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Secara ringkas, penjelasan Ustadz Abu Ridho mengenai materi
taklim ialah, bahwa ilmu adalah yang utama. Dengan ilmu maka seseorang akan
bisa mencapai derajat yang tinggi, bahkan menjadi ulama. Artinya seseorang
hanya mungkin mencapai predikat ulama apabila dia kaya akan ilmu. Dan untuk
memperoleh ilmu, tentunya seseorang harus rajin menghadiri majelis ilmu. Nah,
apa majelis ilmu itu sebenarnya? Ternyata, kata Ustadz Abu Ridho, majelis ilmu adalah
suatu kegiatan belajar mengajar yang dihadiri oleh guru dan murid secara
langsung. Jadi, kalau kita menonton kuliah Subuh di televisi, itu bukan majelis
ilmu. Karena kita tidak berhadapan langsung secara fisik dengan Sang Guru.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Jadi, mari kita rajin ke taklim, ke majelis ilmu, supaya
derajat hidup kita dimuliakan oleh ilmu yang kita peroleh dari sana. Dan jangan
lupa, silaturahim memperpanjang umur dan meluaskan rejeki....</span></span></div>
</div>
Grha Ceritahttp://www.blogger.com/profile/04310318324176545480noreply@blogger.com0